Jumat, 11 Februari 2011

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGM) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MTs ABBASIYAH TELUK PINANG KECAMATAN GAS-INHIL


A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan dipandang sebagai alat untuk memciptakan masyarakat yang memiliki rasa kebangsaan serta terampil dalam memaknai kehidupan ini, ilmu yang didapat diharapkan menjadikan peserta didik sadar akan dirinya dan dimana arah tujuan hidupnya sebagai manusia Indonesia.
Pendidikan juga akan membuka jalur optimalisasi kerusakan moral anak bangsa, sebab melalui pendidikan anak dikenalkan tentang pendidikan akhlak mulia yang tentunya bertujuan membentuk pribadi anak sesuai tuntunan agamanya sehingga peserta didik tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum, baik hukum Negara, hukum masyarakat, dan lebih-lebih hukum agamanya.
Untuk itu, sebagai ujung tombak dari usaha ini, maka sekolah harus dipersiapkan sedini mungkin agar tidak menjadi masalah dibelakang hari. Selama ini sekolah tidak siap untuk menjadikan visi dan misinya menjadi tujuan yang sesungguhnya, terkadang visi dan misi dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan administrasi belaka sehingga hal ini pada akhirnya akan merusak imej dari lembaga pendidikan tersebut.
Mts Abbasiyah teluk pinang adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang terletak di desa Teluk Pinang Kecamatan GAS Tembilahan. Lembaga pendidikan ini didirikan di bawah sebuah yayasan masyarakat sekitar pada tahun 1995
Didalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar ini, Mts Abbasiyah mengacu pada instruksi Departemen Agama dan sepenuhnya menganut kurikulum yang telah ditetapkan melalui standar nasional pendidikan yang di dalamnya mengharuskan setiap tenaga pendidik memiliki kemampuan pedagogis yang baik untuk dapat melaksanakan tugasnya secara professional.
Untuk mengakomodir tuntutan ini, maka melalui kurikulum KTSP telah pula diatur bagaimana setiap guru mata pelajaran dibenarkan untuk membentuk musawarah guru bidang study disetiap sekolah maupun antara sekolah disekitarnya. Hal ini bertujuan untuk membicarakan persoalan terkini yang dihadapi oleh guru dan secara bersama-sama untuk dicarikan solusi yang paling tepat untuk mengatasinya.
MGMP merupakan wadah yang diharapkan dapat menjalin persatuan dan kesatuan ide dari guru dalam merumuskan tujuan-tujuan pembelajaran yang akan diterapkan. Fungsi MGMP yang paling krusial adalah membentuk muswarah guru yang menghasilkan keputusan-keputusan bersama untuk menciptakan situasi belajar dan mengajar yang simbang tanpa ada perbedaan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
Peran inilah yang sesungguhnya telah diamanatkan oleh undang-undang untuk membentuk situasi pendidikan nasional yang berkiblat pada undang-undang dasar dimana setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, yang dimaksud layak adalah pendidikan yang berasal dari lembaga professional dan pendidik yang juga professional. Kelayakan ini juga harus memenuhi standar kebutuhan masyarakat Indonesia yang majemuk, bukan sebaliknya pendidikan yang tidak mengakomodir kebutuhan masyarakat serta tidak dilaksanakan dalam profesionalitas yang memadai.
MGMP diharapkan mampu membentuk profesionalitas tersebut, maka dirancanglah kurikulum MGMP yang berorientasi profesionalitas, namun dalam kenyataannya hal ini tidak berjalan dengan baik, hal ini bukan disebabkan rancang bangun dari organisasi yang tidak baik, akan tetapi individu pelaksanaa MGMP yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjalankannya, terlebih lagi tujuan MGMP tidak dirumuskan secara baik oleh setiap guru yang mengikuti MGMP.
Dalam pelaksanaannya banyak sekali guru tidak mengetahui apa tujuan dari mereka melaksanakan MGMP sehingga hal inilah yang menumbuhkan persepsi negatif dari orang lain yang melihatnya. Pandangan pihak luar ini agaknya kritikan atas MGMP yang tidak memiliki konstribusi yang besar bahkan cendrung kepada hal yang sia-sia. Sesungguhnya jika MGMP dijalankan organisasi ini akan benar-benar menjadi wada kerja sama guru dalam menghadapi persalannya dan dapat menjadi ujung tombak pendidikan sebab didalamnya diatur dan dirancang bagaimana guru melaksanakan proses belajar dan mengajar juga guru-guru bersama-sama belajar dalam merancang rencana pembelajaran mereka serta membentuk program tahunan dan program semester bersama agar terjadi keseragaman soal waktu dan banyaknya jam mengajar.
Sesungguhnya keberadaan MGMPpun sangat dibutuhkan sebagai wadah yang professional untuk menampung segala keluh kelah guru terkait dengan proses belajar mengajar, sikap murid dan sikap pemimpin dari setiap lembaga ditempat mereka bekerja, MGMP juga dapat menjadi wadah untuk menjalin kerja sama dengan pihak luar seperti unit kepala sekolah, komite sekolah, bahkan pihak suasta yang memiliki komitmen terhadap pendidikan.
Namun sebagai bentuk muswarah bersama, kegiatan ini memiliki nilai lebih dan kurang, kebayakan para guru enggan untuk menghadari acara ini disebabkan banyak hal, atau terkadang para kepala sekolah tidak begitu paham, sehingga banyak kepala sekolah yang justru menghalang-halangi kegiatan ini. Tindakan kepala sekolah ini agaknya memang tidak berlebihan, sebab sebagian dari kegiatan ini memang tidak berbobot dan cendrung hanya dijadikan acara ngumpul bareng dengan agenda yang tidak jelas.
Inilah kiranya yang menjadikan penulis untuk meneliti masalah ini, untuk dapat diketahui apa peran dan fungsi dari MGMP bagi guru-guru, khususnya bagi guru Mts Abbasiyah Teluk Pinang.
B.     Identifikasi Masalah
1.      Apa pengaruh kegiatan MGMP terhadap efektivitas kerja guru
2.      Bagaimana pelaksanaan kegiatan MGMP sehingga dapat meningkatkan kemampuan guru
3.      Bagaimana bentuk MGMP di MTs Abbasiyah Teluk Pinang
4.      Apa peran MGMP dalam membentuk pola pikir guru
5.      Apakah ada, perubahan yang signifikan terhadap kemampuan guru setelah ikut aktif dalam MGMP
C.    Batasan Masalah
Agar lebih terfokusnya penelitian ini, maka penulis membatasi masalah penelitian ini dengan melihat peran dan Pungsi MGMP dalam meningkatkan profesionalisme guru MTs Abbasiyah Teluk Pinang
D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagaimana peran MGMP di MTs Abbasiyah Teluk Pinang
2.      Faktor-faktor apa saja yang mendukung danmempengaruhi MGMP dalam meningkatkan kompetensi guru MTs Abasiyah Teluk Pinang
E.     Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.                              Tujuan Penelitian
Secara substansial tujuan dari penelitian adalah menyelesaiakan masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Maka dari perumusan itulah akan terdapat sesuatu yang menjadi rumusan dari hasil sebuah penelitian. Secara umum, karena objek penelitian adalah tentang tradisi pesantren, maka yang menjadi tujuan adalah untuk mengetahui dan memahami apa peran dan pungsi MGMP  pada MTs Abbasiyah Teluk Pinang, serta apakah MGMP dapat membentuk profesionalisme guru MTs Abbasiyah Teluk Pinang.
Dalam hal ini tujuan penelitian diarahkan pada ke-sinkronan antara tujuan dengan upaya pemecahan problematika yang telah dirumuskan, yang di maksudkan untuk menghindari penyimpangan dalam menciptakan problem   solving yang telah disistematiskan dengan tujuan penelitian, maka tujuan penelitian ini di maksudkan sebagai berikut:
a.       Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mendiskripsikan tentang pelaksanaan musawarah guru mata pelajaran (MGMP)
b.      Tujuan Khusus
Untuk menganalisis peran dan fungsi MGMP di MTs Abbasiyah Teluk Pinang dengan melaksanakan penelitian lapangan serta data-data dokumentasi yang terkait dengan masalah penelitian.
2.                              Manfaat Penelitian
Diantara manfaat dalam penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan professional guru dalam mengajar
b.      Bermanfaat bagi para kepala sekolah dalam menentukan arahan bagi gurunya yang mengikuti MGMP
c.       Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi dinas terkait.
d.      Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai rujukan bagi peneliti berikutnya
e.       Penelitian ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan informasi tentang MGMP